Rajawali Kompas, Jakarta || Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa dirinya diminta secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk aktif dalam peran sebagai juru bicara Istana. Kendati demikian, Prasetyo menegaskan bahwa belum ada penunjukan resmi terkait posisi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penugasan tersebut
tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi dan peran Kantor Komunikasi
Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) yang saat ini dipimpin
oleh Hasan Nasbi. Prasetyo juga membantah anggapan bahwa keterlibatannya
sebagai juru bicara merupakan respons atas kekeliruan atau blunder komunikasi
dari pihak Istana.
"Menjadi juru bicara adalah bagian
dari tugas saya sebagai Menteri Sekretaris Negara. Ini bukan karena adanya
kesalahan komunikasi dari Istana," ujar Prasetyo.
Ia menekankan bahwa komunikasi publik
dari Istana tetap dijalankan melalui berbagai saluran resmi, termasuk melalui
PCO. Kehadirannya sebagai juru bicara, lanjutnya, ditujukan untuk memperkuat
penyampaian informasi dari Presiden kepada masyarakat.
Peran baru Prasetyo ini turut menjadi
sorotan publik di media sosial. Beberapa warganet menyampaikan tanggapan
beragam, seperti yang ditulis oleh akun @SamudraPemikir, "Kalau tidak
resmi tapi diminta bicara terus, itu namanya jubir informal dong."
Sementara itu, akun @CitraBangsa menambahkan, "Yang penting jangan tambah
bikin bingung rakyat, makin banyak jubir makin ramai."
(red)
View
0 Komentar